Tugas Diskusi Teknologi
Informasi
Senin, 16 Desember 2013
Kelompok 5
Ketua :
Kevin Yudistira P NIM 25010112120067
Sekertaris : Dewi Ekowati NIM
25010112120063
Anggota :
Ida Mahfiroh NIM 25010112120057
Winda Asriyani NIM 25010112120058
Trifanny Arlita
P NIM
25010112120059
Dwi Puji Lestari
NIM 25010112120060
Yuli Fatmasari NIM 25010112120061
Sri Madinah NIM 25010112120062
Hana
Maulida M NIM 25010112120064
Cika Nirbaya NIM 25010112120065
Kunti Wijiarti NIM 25010112120066
Yohana Novita
Sari NIM 25010112120068
Haryuti NIM 25010112120069
Riza Nurul Husna NIM 25010112120070
Fakultas Kesehatan
Masyarakat
Universitas Diponegoro
2013
A.
Pengertian
Teknologi Informasi
a.
Menurut
kamus oxford tahun 1995, Teknologi
informasi adalah studi atau peralatan elektronika komputer untuk
menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan seluruh informasi. Misalnya
gambar, suara, video dan data digital lainnya.
b.
Menurut
Haag & keen tahun 1996, Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang
membantu manusia bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi.
B.
Pengertian
Teknologi Informasi dan Komunikasi
a.
Menurut
Anatta Sannai, (2004:20) Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah sebuah media
atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang
lain.
b.
Menurut
Puskur Diknas Indonesia (2003:2) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
mencakup dua aspek yaitu :
1.
Teknologi
Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2.
Teknologi
Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Secara lebih
ringkas, Martin mengemukakan adanya keterkaitan erat antara teknologi informasi
dan komunikasi, bahwa teknologi informasi lebih pada sistem pengelolaan
informasi sedangkan teknologi komunikasi berfungsi untuk pengiriman informasi.
C.
Pengertian
Sistem Informasi
Sistem
Informasi merupakan Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan:
1. Kebutuhan
pengolahan transaksi harian,
2. Mendukung
operasi,
3. Bersifat
manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi
4. Menyediakan
laporan yg diperlukan pihak luar tertentu
Sistem informasi berisi semua
sumber dalam organisasi yang meliputi pengumpulan, pengelolaan, penggunaan dan
penyebaran informasi.
D. Tujuan
Sistem Informasi
1. Mengumpulkan,
memproses dan mengubah informasi
2. Mendukung
kegiatan, manajemen dan pembuat keputusan
SIK
Sebagai Suatu Sistem
Suatu
tatanan yang berurusan dengan pengumpulan , pengolahan, pengkajian dan
penyampaian informasi yg dibutuhkan untuk melakukan tindakan pelayanan
kesehatan.
Pelayanan
Kesehatan :
1. Pelayanan
Masyarakat : Pelayanan Program Kesehatan
2. Pelayanan
Individu : Pelayanan Klinis
F. SIK
Sebagai Alat Organisasi
SIK
sebagai alat yang berupa satu kesatuan / rangkaian kegiatan yang menyangkut
seluruh tingkat administrasi yang mampu memberikan informasi kepada:
1.
Pengelola Program
kesehatan ( Puskesmas, Dinas Kesehatan, Rumahsakit)
2.
Masyarakat
G. Implementasi
TI di Bidang Kesehatan Masyarakat
1. Surveilans
Epidemiologi:
Surveilans epidemiologi
adalah pengumpulan dan pengamatan secara sistematik berkesinambungan, analisa
dan interprestasi data kesehatan dalam proses menjelaskan dan memonitoring
kesehatan dengan kata lain surveilans epidemiologi merupakan kegiatan
pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek kejadian
penyakit dan kematian akibat penyakit tertentu, baik keadaan maupun
penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan pencegahan dan
penanggulangan. (Noor,1997).
Keuntungan
:
a. Mempermudah
pendataan sehingga penanganan pada pasien lebih cepat dan terarah
b. Memudahkan
pengolahan dan penyajian serta analisis data surveilans
c. Data
surveilans dapat disajikan secara spasial sehingga mudah dianalisis. Contohnya
adalah pemanfaatan Sistem Informasi Geografis
d. Memudahkan
dalam penyebarluasan informasi hasil surveilans
Hambatan :
a. Tidak
semua SDM kesehatan menguasasi teknologi informasi sehingga membutuhkan biaya
untuk pelatihan
b. Anggaran
dana untuk penerapan TI dalam sistem informasi cukup besar
c. Dibutuhkan
jaringan atau akses informasi yang kuat agar laporan atau pendataan surveilans
dari daerah terpencil dapat diproses, dikirim atau disebar dengan baik
2. Manajemen
dan Perencanaan Program
Manajemen dan
perencanaan yang diterapkan melalui implementasi TI seperti program kegiatan
perencanaan tingkat puskesmas, pelaksanaan pengendalian rangkaian kegiatan mulai
dari pengorganisasian , penyelenggaraan, pemantauan. Dengan bantuan TI
manajemen serta perencanaan program yang dkehendaki dapat terlaksana secara
terstruktur rapi dan runtut.
3. Mengidentifikasi
dan penyelesaian masalah Kesehatan
Dalam melakukan identifikasi
masalah kesehatan ada kalanya memanfaatkan teknologi informasi, yaitu SPSS.
SPSS merupakan perangkat lunak statistik komputer untuk mengolah data kesehatan
dengan menerapakan prinsip dan metode statistic menjadi informasi yang
dibutuhkan. Sehingga dapat terlihat kasus atau masalah kesehatan yang sedang
dihadapi. Selain itu, juga ada aplikasi eHealth (electronic Health) dan mHealth
( mobile Health). Sedangkan untuk
mengatasi masalah dapat menggunakan WAN dan internet untuk mengatasi masalah
komunikasi antar puskesmas juga menggunakan website untuk media dari puskesmas
A ke puskesmas B.
H. Manfaat
Teknologi Informasi dalam Kesehatan Masyarakat
1. Memudahkan setiap pasien untuk melakukan
pengobatan di rumah sakit
2. Memudahkan rumah sakit untuk mendaftar setiap
pasien yang berobat di rumah sakit itu
3. Mencegah
kesalahan medis
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
5. Semua kegiatan
di rumah sakit terkontrol dengan baik / bekerja secara terstruktur
6. Mengurangi Biaya pelayanan kesehatan
7. Meningkatkan
efisiensi administratif
8. Memperluas
akses pada pelayanan kesehatan yang terjangkau
9. Mengurangi
penggunaan kertas
I. Contoh
aplikasi Sistem Informasi
1.
Health
Early Warning System (HEWS)
Diperlukan juga suatu
upaya untuk meminimalkan resiko yang akan terjadi dengan menggunakan suatu peringatan dini terhadap tingkat
kesehatan suatu perusahaan/masyarakat yang disebut dengan health
early warning system.
2.
SIM
DBD (Sistem Informasi Manajemen Penyakit DBD)
Di
Kota Semarang Sejak tahun 2007 telah dikembangkan Sistem Informasi Manajemen
Penyakit DBD (SIM DBD) yang bersifat
online. Dinas Kesehatan Kota Semarang telah mengembangkan Sistem Informasi
Manajemen Demam Berdarah Dengue (SIM DBD)yang dirancang untuk memenuhi
kewajiban Rumah Sakit dalam melaporkan kasus DBD secara tepat waktu dan
mendukung pengambilan keputusan di tingkat DKK dan Puskesmaas. Namun masih
dirasakan keterlambatan dalam pelaporan dari masyarakat dan pelayanan
kesehatan, sehingga perlu dikembangakan dukungan lain, yaitu berupa sistem yang
mampu menampung laporan kasus dari masyarakat dan institusi pelayanan kesehatan
secara langsung.
3.
Early
Warning Outbreak Recognition System (EWORS).
Badan
Litbangkes berkerja sama dengan Namru 2 telah mengembangkan suatu sistem
surveilans dengan menggunakan teknologi informasi (computerize) yang disebut
dengan Early Warning Outbreak Recognition System (EWORS). EWORS adalah suatu
sistem jaringan informasi yang menggunakan internet yang bertujuan untuk
menyampaikan berita adanya kejadian luar biasa pada suatu daerah di seluruh
Indonesia ke pusat EWORS secara cepat (Badan Litbangkes, Depkes RI).
Melalui
sistem ini peningkatan dan penyebaran kasus dapat diketahui dengan cepat,
sehingga tindakan penanggulangan penyakit dapat dilakukan sedini mungkin. Dalam
masalah DBD kali ini EWORS telah berperan dalam hal menginformasikan data kasus
DBD dari segi jumlah, gejala/karakteristik penyakit, tempat/lokasi, dan waktu
kejadian dari seluruh rumah sakit DATI II di Indonesia (Sidemen A., 2003)