Waspadai Nyeri Saat Haid!

Seperti yang sudah dibahas pada topic sebelumnya yaitu mengenai menstruasi dan istilah-istilahnya, nyeri saat haid disebut juga dengan Dismenorrhea.
Ada dua jenis dismenore yaitu dismenore primer dan sekunder. Disemnore primer adalah rasa sakit yang dirasakan saat menstruasi tanpa disertai dengan kelainan organ reproduksi yang nyata. Sedangkan disemnore sekunder apabila ada penyakit lain yang menyertai.
Diperkirakan sekitar 60%-70% wanita Indonesia mengalami nyeri haid dengan intensitas ringan sampai berat.
Nyeri haid terjadi saat kontraksi otot-otot rahim yang berlebihan dan menyebabkan daerah tersebut kekurangan oksigen. Kontraksi berlebihan ini diduga dipromosikan oleh pelepasan prostaglandin, sistim syaraf, hormon steroid stres, vasopresin dan psikis . Nyeri dirasakan paling kuat saat bekuan darah melewati leher rahim (serviks) terutama apabila serviks sempit. Itu sebabnya dismenore akan berkurang setelah melahirkan karena serviks sudah lebih membuka.
Nyeri menstruasi dapat berlangsung pada hari-hari ketika akan mengalami menstruasi. Rasa nyeri yang timbul biasanya dirasakan pada daerah perut bagian bawah, tengah, bahkan bisa memancar sampai bagian punggung, pinggul dan paha. Nyeri menstruasi mempunyai tingkat keparahan yang bervariasi, suatu ketika nyeri bisa saja tidak terasa, namuan terkadang akan terasa nyeri yang sangat hebat.
Terjadinya nyeri menstruasi dikarenakan produksi prostaglandin yang dihasilkan tubuh terlalu banyak. Prostaglandin adalah zat yang seperti hormon. Proses produksinya terjadi di dalam dinding rahim dan kantung telur. Dinding Rahim mempunyai tugas untuk melepaskan telur dari dalam indung telur.
Prostaglandin yang dilepaskan akan beredar dengan melewati sistem peredaran darah dan kemudian akan mencapai rahim, yang pada akhirnya akan menyebabkan rasa nyeri. Prostaglandin banyak dihasilkan oleh beberapa wanita, sedangkan beberapa wanita lainnya mempunyai sensitifitas yang tinggi terhadap prostaglandin.

Kesimpulannya, ada beberapa wanita yang beruntung karena tidak mengalami rasa nyeri, namun beberapa wanita lain merasakan rasa nyeri menstruasi yang dapat dialami selama tiga hingga tujuh hari.




Nyeri Haid tanda Endometriosis?
Nyeri yang terjadi saat haid atau menstruasi tidak boleh dianggap remeh. Menurut Prof. Dr. Dr. Ali Baziad, SpOG (K), staf Imunoendokrinologi Reproduksi Fakultas Kedolteran Universitas Indonesia, nyeri yang berlebihan saat menstruasi tersebut bisa merupakan tanda bahwa ada kelainan pada rahim perempuan. Kelainan tersebut yakni endometriosis.
            Endometriosis terjadi pada jaringan endometrium yang terdapat dalam rahim (uterus) ditemukan tumbuh di tempat lain dan merupakan darah menstruasi yang keluar dari rahim. Darah tersebut kemudian tidak dibersihkan sehingga berkembang dan melekat di jaringan-jaringan tubuh selain rahim.

 




Endometriosis bahkan bisa melekat di organ tubuh seperti paru-paru hingga otak. Tandanya yaitu apabila saat menstruasi perempuan mengalami pingsan, hal tersebut berarti bahwa endometriosis telah sampai ke otak. Apabila saat menstruasi sampai muntah darah, berarti endometriosis telah sampai di paru-paru.
Hingga kini, penyebab pasti penyakit ini masih belum ditentukan oleh pihak medis. Endometriosis itu penyakit misterius dan aneh. Dan hanya dialami oleh 1 dari 10 perempuan. (Baca juga à Endometriosis: Penyakit Misterius dan Menakutkan) Ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan mengidap endometriosis seperti terpapar polusi atau genetis.
Dampak endometriosis beragam mulai dari penurunan kualitas hidup karena nyeri yang berlebihan hingga pengaruh pada fertilitas.
Sampai saat ini, penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan yang bisa dilakukan hanya mengurangi intensitas rasa nyeri saat menstruasi.
Nyeri haid, Endometriosis, dan Infertilitas?
Nyeri yang berlebihan saat haid atau menstruasi bisa sebagai gejala penyakit endometriosis yang jika tidak ditangani dengan baik bisa berujung pada fertilitas atau mandul.
           Menurut Dr. H. Andon Hestiantoro, SpOG(K), Kepala Divisi Imunoendokrinologi Reproduksi, Dept. Obgin FKUI/RSCM, Endometriosis itu bisa menyebabkan perempuan tidak bisa hamil.  Penyebab tidak bisa hamil yakni karena endometriosis yang merupakan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim tersebut melekat di beberapa tempat.

Terdapat empat alasan mengapa endometriosis ini bisa menyebabkan perempuan tidak bisa hamil.
  1. Saat endometriosis menempel pada indung telur. Hal ini menyebabkan telur atau ovum tidak pernah matang.
  2. Ketika endometriosis sudah berubah menjadi kista, bisa menekan indung telur yang sehat. Hal ini menyebabkan telur tidak bisa diproduksi dengan baik.
  3. Saat endometriosis tersebut menempel pada tuba falopii yang menyebabkan tangan-tangan tuba falopii tidak bisa menangkap telur. Kemampuan menangkap telurnya berkurang karena tangan-tangannya menjadi kaku.
  4. Ketika tubuh menghasilkan sebuah antibodi yang bertugas untuk menghancurkan endometriosis, malah balik menyerang sperma. Karena antibodi tubuh perempuan itu juga menggangap bahwa sperma adalah benda asing yang harus dimusnahkan.
Hingga kini, endometriosis belum bisa disembuhkan, hanya saja rasa nyeri yang diakibatkan saat menstruasi bisa dikurangi. Penderita endometriosis bisa mengonsumsi obat yang bisa mengurangi kadar esterogen dalam tubuh perempuan. Pada dasarnya penyakit ini ada karena hormone esterogen.

Sumber :
Yuliansari, Deny. 2013. Jangan anggap remeh nyeri haid. http://www.antaranews.com/berita/396383/jangan-anggap-remeh-nyeri-haid Diakses pada 14 Desember 2013.
Yuliansari, Deny. 2013. Nyeri haid bisa berujung infertilitas. http://www.antaranews.com/berita/396403/nyeri-haid-bisa-berujung-infertilitas Diakses pada 14 Desember 2013.


¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Buscar

 
NIM 069 Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger